Mancing saat ini sepertinya cukup booming di Indonesia, apalagi setelah menjamurnya channel dan vlog mancing di YouTube. Nah, jujur aku sendiri ga begitu familiar dengan jagat mancing di Indonesia yang genrenya luar biasa beragam. Kenapa? Karena aku kalo mancing cuma kenal air tawar/sungai dan air asin/laut. Aku sama sekali ga paham dengan istilah ‘galatama’, ‘kilo angkat’, lele, bawal, dan lainnya. Apalagi kalo istilah yang akrab di telinga angler spesialis kolam, aku sama sekali ga mudeng.
Eniwei, biarlah waktu nanti yang mengajarkan aku tentang genre mancing di tanah air. Aku di sini cuma mau ngebahas sedikit tentang pertanyaan temen-temen yang sering banget ditanyakan, yaitu “Be, kalo buat mancing laut enaknya pake reel dan joran apa sih?”. Jujur aku sendiri sangat terbatas pengetahuannya di bidang mancing. Cuma menang punya alat doang gara2 pesta diskon 🤣🤣. Cuma dari pengalaman, aku lumayan lah sempet ngerasain paitnya alat rusak gara2 jahatnya air campur garam.. Hehehe. Oke lah, ga perlu lama2 langsung aja kita sharing ya.
Alat pancing di sini aku sederhanakan jadi 2 aja, yaitu rod alias joran dan reel/katrol. Perlengkapan seperti senar bisalah dibahas sedikit aja kalo sempet 😁.
- Reel atau katrol. Ini adalah alat yang cukup rumit dilihat dari segi spesifikasi dan komponen. Reel ada beberapa jenis, secara umum yang banyak digunakan adalah spinning reel dan overhead reel. Kita ga akan terlalu banyak membahas bedanya, karena tulisan ini kita fokuskan ke spinning reel (dan selanjutnya kita sebut aja reel). Apa aja yang harus diperhatikan? Menurut saya, reel air asin harus memenuhi dua syarat paling penting, yaitu:
- Sistem sealing. Air asin sangatlah jahat terhadap komponen dan jeroan reel. Karena itu untuk mancing laut selalu gunakan reel yang memang dikategorikan reel salt-water. Reel kategori ini biasanya sudah dilengkapi dengan sistem sealing yang menyeluruh sehingga reel akan relatif lebih tahan dari cipratan air, baik pada saat kita memancing ataupun saat joran diletakkan pada rod holder di perahu. Jika Shimano hadir dengan teknologi X-Shield, Daiwa memiliki teknologi MagSeal. Teknologi X-Shield menerapkan seal karet di titik yang rawan kemasukan air. Sementara teknologi MagSeal memanfaatkan sifat ferro-fluid sebagai barrier air di titik-titik yang rawan. Menurut saya pribadi, sistem X-Shield sudah sangat teruji mulai dari seri Spheros SW, Saragosa, Twin Power dan Stella. Jangan ambil reel yang hanya menerapkan Core Protect dan X-Protect karena perlindungan tidak maksimal. Sementara teknologi Magseal saya hanya percaya pada Catalina/Isla dan Saltiga. Certate saya belum pernah coba.
- Line roller dan bail arm. Kenapa line roller penting? Karena air asin akan dengan segera merusak bantalan/bearing pada line roller, sehingga saat kita me-retrieve atau menggulung reel dengan beban, reel akan berisik sekali karena bearing yang karatan. Line roller ini adalah salah satu komponen yang kecil ukurannya namun paling penting fungsinya, yang sayangnya perawatannya sering terlupakan oleh pemancing. Dialah komponen pertama yang bersentuhan dengan senar dan air laut dan paling rawan berkarat. Pastikan line roller dilengkapi bearing dengan pelindung dari air laut (shielded), atau sudah dilengkapi teknologi magseal. Jika tidak memiliki shielded bearing, biasanya reel dapat dengan mudah di upgrade dan komponennya sangat mudah ditemui di pasaran. Sementara bail arm disarankan sudah one piece meskipun hak ini tidak mutlak harus ada. Buktinya, Spheros juga udah sangat ok tanpa harus punya one piece bail arm.
- Selain itu apalagi yang harus diketahui saat memilih reel air asin? Buat saya sih yang terpenting ya dua itu aja. Lainnya lebih ke selera, tapi sealing dan kekuatan line roller buat saya ga bisa ditawar.
- Rod atau joran. Pemilihan rod untuk air asin sebetulnya sederhana banget. Semua tergantung pemakaian dan teknik mancing (casting, popping, jigging, bottom fishing dll). Secara sederhana jika digeneralisir, buat saya joran laut harus menggunakan marit/guide yang berkualitas. Buat saya saat ini hanya marit bikinan Fuji yang harganya cukup terjangkau dan tangguh untuk air asin. Untuk jorannya sendiri (atau lebih tepatnya blank) bebas tergantung preferensi dari pemancing. Untuk dudukan reel alias reel seat juga sebisanya sudah menggunakan bikinan Fuji, sehingga reel dapat duduk dengan sempurna dan seakan menyatu dengan joran. Fight dengan ikan pun jadi lebih nyaman.
Jadi sebetulnya gampang saja memilih alat pancing khusus air asin. Yang penting reel memiliki teknologi sealing yang mumpuni, dan didukung oleh kualitas komponen yang yahud. Joran juga begitu. Asal menggunakan komponen yang dirancang untuk air asin, InsyaAllah semua akan baik-baik saja.. Hehehe.
Lah terus bagaimana dengan pemancing yang kebetulan belum memiliki perangkat mancing khusus air asin? Ga masalah sebetulnya, tapi yang perlu diperhatikan adalah perawatan alat setiap selesai trip mancing. Sebisa mungkin jangan tunggu sampai rumah baru membersihkan reel dan joran. Sebaiknya siapkan 1 botol air mineral berisi air keran, yang bisa langsung digunakan segera setelah kita turun dari perahu atau selesai mancing di pinggiran. Intinya, mancing ga usah dibikin ribet, yang penting rajin merawat. Kalo tabungan udah cukup, baru deh beli alat yang lebih bagus 😁.
Kesimpulannya, mancinglah dengan apa yang kita punya. Jangan lupa dengan perawatan, karena sebagus apapun alatnya, kalo perawatan ga maksimal tentu alat tersebut akan cepat rusak. Reel dan joran yang lebih bagus tidak akan memengaruhi hasil mancing, namun bagi saya sangat memengaruhi kenyamanan kita saat mancing 😁.
Final Destination.. The Next Step 