Bertahan (di rumah) di tengah COVID19 (Jakarta Updates)

COVID19 alias novel coronavirus alias SARS CoV-2, memuncaki bahasan penduduk dunia dalam beberapa bulan terakhir. Sudah merenggut nyawa lebih dari 27 ribu orang per 28 Maret 2020 dan masih terus bertambah, virus ini betul-betul beraksi seperti di film-film.

Saya sebetulnya ga begitu tertarik membahas COVID19 dengan segala aspeknya, karena saya ga berkompeten sama sekali untuk sekedar berkomentar tentang virus ini. Hanya aja memang menarik melihat beberapa perubahan di daerah Jakarta 2 minggu terakhir, terutama dari sisi lalu lintas.

Jika kita memperhatikan aplikasi Google Maps, Jakarta 2 minggu terakhir betul-betul menampakkan wajah yang ga biasa. Sepi dan bebas macet menjadi pemandangan baru di Ibukota. Tapi bukan ini yang menarik, tapi raungan sirine 🚨 mobil ambulans yang akhir-akhir ini sepertinya lebih banyak terdengar dibandingkan hari biasa. Kebetulan karena rumah dekat TPU Menteng Pulo, saya bisa mendengar dan melihat langsung iring-iringan rombongan pengantar jenazah. Nah, hari ini saat saya tulis blog ini, saya sudah lihat/dengar sirine mobil jenazah. Dan di hari-hari sebelumnya paling tidak dalam sehari pasti ada aja ambulans berbendera kuning yang lewat depan rumah.

Saya berdoa mudah-mudahan jenazah tersebut meninggal karena sebab lain selain COVID19. Kalau pun memang wafat karena virus itu, semoga mereka meninggal husnul khotimah. Perlu pemahaman juga kepada masyarakat pentingnya mengetahui protokol penanganan jenazah korban COVID19, karena saya lihat rombongan pengantar masih cukup banyak. Ini tentu berisiko tinggi untuk penularan, sekiranya yang meninggal memang wafat karena virus ini.

Mudah-mudahan kondisi ini cepat berakhir, pemerintah dan petugas kesehatan di garda depan selalu diberi kekuatan dan kesehatan dalam melalui semua ini, masyarakat yang berjuang mencari nafkah di luar rumah selalu diberi keselamatan, dan hal yang sama tentunya kepada kita semua. Jangan pernah menyerah, Indonesia…

Ayo Jakarta.. Bangkit!!

Tinggalkan komentar