Jakarta oh Jakarta.. Segarnya udara di tengah wabah

Selama masa #stayathome dan #workfromhome yang dihimbau oleh Pemerintah, sepertinya kota Jakarta mulai menunjukkan sinyal kalau alam pun bisa memulihkan dirinya. Selama ini Jakarta menghadapi tekanan yang hebat dari manusianya. Entah itu akibat pembangunan, perilaku warga yang buang sampah dan hajat seenaknya, polusi kendaraan, dan lainnya.

Jakarta juga terancam tenggelam. Muka tanah terus turun akibat pembangunan gedung dan pengeboran sumur tanpa kendali.

Jakarta tenggelam. Foto: Pemprov DKI Jakarta

Namun adanya wabah ini sepertinya lumayan ampuh membantu bumi menurunkan tensinya. Anjuran untuk diam di rumah yang diikuti oleh sebagian masyarakat, meskipun tidak semua, cukup membuat mother nature memiliki waktu untuk mengistirahatkan diri. Lumayan juga 3 minggu Jakarta tidak mengalami kemacetan, kebayang kan polutan yang dihasilkan juga ga separah hari biasa.. Hehehe

Lalu lintas Jakarta yang lengang
Kualitas udara tanggal 26 Maret (saat WFH berumur seminggu)
Kualitas udara 7 April 2020

Perlu diingat, penurunan polusi dan meningkatnya mutu udara juga melibatkan andil curah hujan yang lumayan tinggi. Jadi kalo misal gak hujan, mungkin kualitas udara juga ga akan sebagus ini. Kebetulan hari Selasa, 7 April 2020, Jakarta mengucapkan terima kasih karena paru-parunya bersih dari polutan 😊. Mudah2an setelah wabah berlalu, Jakarta bisa tetap menikmati kualitas udara seperti saat ini (meskipun sangat kecil kemungkinan yah)..

Suatu pagi di Jakarta, 7 April 2020. Foto: pribadi

Tinggalkan komentar